Manusia
adalah makhluk dwi tunggal (monodualisme). Manusia mempunyai dua dimensi yaitu
fisik (jasmani) dan psikis (rohani). Manusia juga dilihat dari titik pandan
sosioantropologis manusia mempunyai kekhasan yaitu masalah budaya. Manusia
dapat mengembangkan kebudayaan.
Alfin
Toffler (1989) seorang futurology membagi peradaban manusia menjadi :
a) Gelombang
agraris
b) Gelombang
industry
c) Gelombang
kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi
M.
Firdaus NH (2005) era reformasi memiliki ciri-ciri pokok (main features) :
a.
kecepatan (speed)
b.
akurasi (accuration)
c.
spesifik (specific)
d.
simplikasi (simplification)
e.
inovasi (innovation)
f.
pengembangan diri terus menerus (continuing self development)
Menurut
Didin S. Damanhuri (2007)
Kondisi
sumber daya insane saat ini :
a) Adanya
ketimpangan antara angkatan kerja dengan kesempatan kerja
b) Tingkat
pendidikan angkatan kerja yang masih rendah hamper 60% berpendidikan rendah.
Ditengah
persaingan kerja yang sangat kompetitif maka kemampuan atau kompetensi
merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki baik oleh individu maupun
organisasi yang ingin survive diera globalisasi.
Menurut
Tilaar manusia unggul adalah manusia yang akan survive didalam kehidupan yang
penuh persaingan. SDI yang berkualitas adalah yang memiliki keunggulan
partisipatoris yaitu yang ikut aktif dalam persaingan yang sehat untuk mencari
yang terbaik. Tilaar memberikan ciri manusia unggul partisipatoris sebagai
berikut :
a) Kemampuan
mengembangkan jaringan (network)
b) Kerjasama
(teamwork) dan cinta kepada kualitas yang tinggi